halooo! wow, that is a very good question and i don’t know where to start… this is going to be a bunch of tmi(s).

realistically, aku nyiapin mental dan waktu buat nulis karena writing was something i was too afraid to try. dulu, waktu masih sma aku pernah coba nulis di wattpad dan malah diledekin sama temen, jadinya gak lanjut. there was also one time aku spontaneously nulis waktu lagi nangis. terus looking back aku nyadar kalo writing style aku tuh masuk ke arah puitis.

kalo soal naunce dan vibe, mungkin dibarengi dengan apa yang aku suka and what i grew up with, jadinya dengan sendirinya cara nulis aku seperti itu(?)

weirdly enough, i feel more comfortable mixing languages in my narration. karena kadang ada kalimat atau bahkan momen yang rasanya lebih masuk aja gitu kalo dituliskan dengan bahasa lain. for example, whenever i write explicit sexual content… yang tadinya masih campur bahasa indo… eh jadi full eng karena, jujur aja, aku malu…

terus balik lagi ke persiapan sebelum nulis, somehow, aku lebih sering dapet inspirasi dari foto dan lagu (contoh: potongan lirik dari lagu tersebut). so, it can be super spontaneous walaupun pengerjaannya tetep makan waktu yang gak begitu cepet. dari foto/lagu yang aku jadiin inspirasi, kadang aku ngambil dari kejadian yang banyak terjadi di luar sana, baru dari situ aku coba untuk kasih twist sendiri.

aku masih sangat baru di dunia ini dan masih banyak belajar. learning by doing is the best and fun way for me. ‪‪❤︎‬